Iklan Banner 125 x 125

Foto Memek Basah Habis Dicukur

anpa banyak kata, mari kita lihat foto memek basah yang sangat enak untuk ngentot
Foto Memek Basah Habis Dicukur
raja pembesar penis
agen obat import
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Foto Memek Basah Habis Dicukur
Siapkah kamu memasukan kontol ke dalam memek basah tersebut? simak terus update terbaru dari foto hot memek basah di website ini.

Cerita Dewasa Perlakuan Guru SMA

Perkenalkan namaku Etty saat itu aku masih sekolah di SMA swasta, aku disekolah berpenampilan yang menarik wajahku bisa dibilang cantik kulitku yang berwarna putih, tubuhku seksi dengan bibi r yang tipis rambut hitam lebat apalagi payudara dan pantatku bisa dibilang montok, aku juga mudah bergaul dengan siapa saja.

Cerita Dewasa Perlakuan Guru SMA

cerita sex Guru, cerita guru terbaru, cerita guru ngentot, kumpulan cerita guru ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata guru ngentot, koleksi cerita guru ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru.
Cerita Mesum Perlakuan Guru SMA
Tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar.

Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil.

Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Freddy (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.
“Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”.

Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.

Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.
“OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!

Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.

Ketika Pak Freddy mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.

“Alaa.., Etty, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

Pak Freddy menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.

Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Freddy tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.

“Sorry, ya Pak”.

Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Freddy.

Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Freddy dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja.

Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Freddy, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.

“Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.

Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.

Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pakai baju dulu”. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja.

Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”

Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Freddy tanya, “Udah laper, Et?”.

Aku jawab, “Lumayan, Pak”.

Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.

Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.

Sewaktu Pak Freddy pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam.

Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka. Aduh! Gambar-gambarnya bukan main.

Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

Tidak disangka-sangka suara Pak Freddy tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.

Pak Freddy hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.

Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.

Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.

Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.

Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.

Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.

Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Freddy menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.

Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

Begitu tiba di dalam kamar, Pak Freddy bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Freddy dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

Pak Freddy bertanya lagi, “Sakit, Et”.Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Freddy semakin berani dan menggila.

Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
“Enak, Et?”

“Lumayan, Pak”

Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.

Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.

“Boleh saya seperti ini, Et?

Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku.

Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi.

Ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya.

Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.

Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku.

Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.

Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.

Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.

Cerita Sex Serangan Dasyat Kakak Iparku

Awalnya cerita ini dimulai ketika di rumah Pamanku mengkhitankan adik sepupuku. Sebagai sorang keponakan pastinya aku ga ketinggalan untuk membantu prosses hajatannya, Dengan membantu bikin tenda, menata meja kursi dan lain-lain sampai pada saat hajatannya Dimulai, akupun sibuk membantu menyiapkan peralatan di dapur.

Siang tamu banyak berdatangan, datang silih berganti sampai menjelang maghrib…orang-orang Sudah mulai lengang dan kami semua yang seharian membantu perayaan duduk-duduk santai sambil mengobrol,merokok dan bersenda-gurau dengan teman-teman dan keluarga.


Cerita Dewasa Serangan Dasyat Kakak Iparku

Cerita Sex Serangan Dasyat Kakak Iparku
Cerita Mesum Serangan Dasyat Kakak Iparku

“ Aku haus nih, gua ambil minuman dulu yach?”..kataku.

Kemudian aku pergi kedapur mengambil minuman. Di pintu dapur aku berpapasan dengan Mba Septi, dia adalah istri guru SD di kampungku. Orangnya ramah, masih muda,kulitnya ngga begitu putih tapi mulus.

“ Mau kemana?” sapanya sambil tersenyum.
“ Mau ambil minum nih,” jawabku sambil jalan melewatinya.

Tiba-tiba ada benda yang menyentuh kemaluanku, seperti solah-olah disentil. Akupun tengok sana,tengok sini..siapa yang tadi baru menyentuhku?… Aku jadi bingung..ga ada orang lain disitu selain kami berdua. Aku menengok kebelakang dan melihat mba Septi sedang tersenyum-senyum melihatku.

“Nyari apa?” tanyanya sambil tersenyum wanita. “ E..engga….” sahutku bingung.

Setelah ambil minum aku segera beranjak keluar dari pintu dapur..tiba-tiba Mba Septi memegang tanganku sambil berbisik,” Ntar malem jam 8 aku tunggu di depan rumahku ya?.”.bisiknya sambil tangan satunya lagi meremas celana bagian depanku..Aku terdiam dan ngga bisa menjawab, ngga mengiyakan tapi juga ga menolak menikmati rasa nikmat di kemaluanku.

Akupun segera melepaskan diri, takut ada yang nglihat. Aku kembali kedepan ketempat ruang tamu dan bergabung kembali dengan yang lain. Senja mulai merangkak menuju malam. Suasana kampung kian sepi,..gelap,maklum belom ada listrik. Aku bingung, apa Mba Septi nyuruh beneran yach?Antara bimbang dan ragu, ternyata hasrat kelakianku lebih besar ..Jam 8 malam aku pulang melewati Depan rumah Mba Septi. Dari jauh ,dalam keremangan malam kulihat sesosok tubuh wanita berdiri di depan rumahnya.

“ Ih lama banget sich”, katanya setelah aku dekat dengannya.

Aku diam saja ga bisa menjawab. “ Kamu temenin Mba yach? Mas Iwan lagi ngajar di kampung sebelah”. Katanya lagi.

“ Emang ga ada orang?” tanyaku.
“ Ga ada, makanya mba takut.” Sahutnya lagi.
“ Ya udah”, aku mengiyakan. Kemudian kami berdua masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.
“ Temenin aku ngambil minum yuk,’ katanya selang beberapa saat kemudian.

Kemudian dia mengandeng tanganku menuju dapur. Bagai kerbau dicocok hidungnya, aku ngekor saja tanpa kuasa menolak dengan diselimuti berbagai perasaan. Sampai didapur, mba Septi bukannya bukannya mengambil minuman, tanpa terduga dia menciumi bibirku dengan penuh bergairah.

“ Aku sudah begitu lama loh pengin ngewe ama kamu”. Bisiknya sambil melumat bibirku.

Aku tak kuasa menahan gejolak kemudaanku. Sambil membalas melumat bibirnya, tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang masih padat berisi itu. Maklum dia sudah kawin 2 tahun tapi masih belum punya anak. Tanganku meremas pantatnya yang kenceng dan bahenol sambil lidahku kukait-kaitkan ke lidahnya diantara mulutnya yang menganga merah mendesah.

Kuputar tanganku kebagian depan dan menyentuh dareah memeknya yang agak kasar tapi kok ngga berbulu ngga seperti punya Mba Rom ( Bujangan Ting-tingku yang hilang). Ternyata dia sudah ngga memakai celana dalam sedari tadi. Jari tengahkupun langsung meluncur masuk ke liang memeknya yang sudah basah kuyup karena lender kenikmatannya.

“Ayuh kekamar yuk”. Katanya. “ Jangan ah, takut Mas Iwan pulang”. Jawabku.
“ Ga papa kok, dia pulangnya paling jam 12 maleman “.

“ Besok aja yach, di rumahku, besok aku kan libur sekolah, datang aja jam 7 setelah bapak dan ibuku berangkat kerja” kataku. Penisku sebenernya sudah ngga tahan untuk segera masuk ke dalam memeknya. Tapi rasa takut ketahuan melebihi birahiku.

“Ya udah, besok yach, tapi jangan bohong”. Katanya setengah memohon.
Kamipun melepaskan pagutan kami dengan rasa berat hati.

Keesokan harinya, jam 7 kedua orang tuaku sudah berangkat. Akupun mulai deg-degan.” Datang ga yach dia?’ kataku dalam hati. Tiba-tiba ditengah lamunanku terdengar suara mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Aku menjawab dan segera membuka pintu, dan ternyata Mba Septi sudah berdiri dipintu sambil tersenyum dan membawa sebuah bungkusan.

“Nih aku bawain makanan” katanya.
Diapun masuk. “ Orangtuamu mana?” tanyanya. “Sudah berangkat” jawabku.
“ Ke kamarmu aja yuk” bisiknya. Lalu kami berdua masuk kekamar sambil berangkulan seakan pacar lama yang lama ngga berjumpa.

Tanpa basa-basi lagi kami berdua menjatuhkan tubuh kami dikasur dan saling tindih-menindih sementara mulut kami ngga henti-hentinya saling melumat dan ludah kami saling menyatu. Aku segera duduk ,menyingkapkan roknya,dan segera mengangkangkan kedua kakinya yang montok dan mulus itu di hadapanku. Kutarik segera celana dalam warna abu-abunya.

Dan terlihat memeknya yang ga berbulu. Segera kubuka celanaku. Penisku sudah membengkak sedari semalem. Kupegangi kedua kakinya yang mengangkang dan kuarahkan Penisku kearah Lubang memeknya, tapi baru saja kepala Penisku menyentuh memeknya tangan Mba Septi menarik Penisku keluar dan menarik Penisku kedalam mulutnya. Dengan posisi berlawanan dan mukaku mengarah kememeknya segera saja kedua tanganku menyingkapkan kedua bibir memeknya yang merah ranum dan terlihat lubangnya yang merah menganga menimbulkan hasratku untuk menjilati itilnya yang mungil itu. Kumasukan lidahku kedalamnya dan kujilat-jilat seluruh liang memeknya sampai basah kuyup, sementara Penisku kuayun-ayunkan ke dalam mulutnya yang mungil, sampai dia tersedak-sedak. Kujilati itilnya dengan penuh nafsu.

Mba Septi merintih-rintih sementara Penisku terus kujejalkan dan kuayun-ayunkan dimulutnya. Beberapa saat kemudian tubuhnya mengejang dan “ ouch..ouch….crect..cret” dia mencapai klimaksnya dan dari lubang memeknya keluar bau asing cairannya yang membuat aku makin bersemangat..Kuhirup cairan basah di liangnya..sruup..

Tubuhnya terkulai lemas dan telentang tak berdaya.serta nafasnya yang tersengal-sengal. Aku segera memutar tubuhku…kukangkangkan kedua kakinya..dan kuarahkan Penisku yang masih basah dengan ludahnya kearah memeknya yang menganga menggairahkan..Blessek..

“Aaaach..” kurasakan begitu nikmat rasanya, Penisku serasa dipijit-pijit dinding lentur dan hangat serta basah itu. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya yang montok serta menggairahkan.

Mba Septi hanya bisa mendesah,merintih, dan mengaduh-aduh. Kuremas-remas payudaranya yang kenyal dan menantang itu, serta kusumbat mulutnya yang menganga itu dengan mulutku, dan kusemburkan ludahku ke mulutnya..dia menelannya dan lidahnya terus mengait lidahku seakan haus akan semburan ludahku…terasa begitu nikmat.

Sementara Penisku terus kuayun ayun dengan keras, kadang lembut….sampai beberapa saat kemudian. Tubuhku mengejang , Penisku terasa begitu nikmat tiada tara..dan “ crut..crut..achhh”.

“Aku keluar mba”….Kedua tangannya menarik pantaku, memasukan Penisku lebih dalam lagi, seakan-akan dia ngga mau cairan spermaku tertumpah setetespun keluar.

Tubuhku tergeletak di atas tubuhnya, sementara dia memandangiku dengan penuh kepuasan. Dan dia terus memegangi pantatku, tidak mau melepaskan…”Jangan dicabut , biarin aja sampai Lemes sendiri di memekku”..Katanya.

Kamipun meneruskan saling melumat bibir kami, meneruskan gairah kami, sampai kemudian Penisku kembali mengeras…dan kemudian kami mengulanginya kembali sampai 4 kali. Menjelang siang diapun pulang dengan senyum kepuasan..dan aku tertidur pulas dengan segala Kepuasaan yang mendalam. Dan peristiwa itu sering kembali terulang dan terulang.

Sementara akupun masih berbuat yang sama dengan Mba Rom, dan terasa kenikmatan itu membuatku semakin ketagihan dan ketagihan akan memek-memek yang lain.

Cerita Sex Menikmati Tubuh Tante Berjilbab

Perkenalkan namaku Riko, umurku 25 tahun, aku belum bekerja dan masih suka maen dan hura-hura untuk menghabiskan uag papah dan mamahku. Diumurku yang sudah dewasa ini tentunya aku sudah mempunyai pengalaman Sex yang lebih, soalnya aku sudah mengenal yang namanya berhubungan Sex sejak aku SMA dan sampai sekarang aku masih saja melakukannya dengan kekasihku yang setia melayani nafsu Sex ku yang bisa dikatakan hyper. Pacarku mona selalu saja tidak bisa menolak ajakanku untuk berhubungan Sex karena aku sudah mengetahui titik lemah dari mona. Sekali kukecup belakang telinga Mona, birahi nafsunya dengan seketika langsung meningkat. Jadi Mona larut dalam percintaanku dan tak mungkin bisa menolaknya lagi. Cerita Sex

Namun kali ini aku akan menceritakan pengalamanku yang terjadi dengan tante Frida. Meskipun umurnya sudah 40 tahun lebih tapi tante Frida ini masih sangat bagus sekali tubuhnya. Meskipun wajahnya selalu ditutupi dengan jilbab, tapi dari pakaiannya tante Frida tidak bisa menyembunyikan kemolekan tubuhnya, karena dia selalu berpakaian yang setrit-setrit. Singkat cerita, waktu itu aku sedang jalan-jalan disebuah mall, saat aku sedang melintas didepan ATM aku dihentikan oleh seorang wanita yang umurnya sekitar 45 tahunan bersama seorang anak gadis kecil. Aku dimintai tolong karena wanita itu tak bisa mengambil uang tunai, dan setelah aku periksa ternyata uang tunai di ATM itu habis. Setelah aku memberikan penjelasan kepada tante Frida kalau uang di ATM itu habis, aku melihat wajah yang murung dari tante Frida, kemudian aku bertanya kepadanya kenapa wajahnya murung begitu. Ternyata tante Frida membutuhkan uang tunai untuk membelikan anaknya suatu barang. Cerita Sex Terbaru

Dengan meliat tubuh tante yang molek itu, aku pun menawarkan sebuah bantuan dengan meminjamkan uang tunai yang aku bawa dan aku mengasihkan nomer HP ku untuk suatu saat jika tante Frida mau mengembalikan uang bisa langsung menghubungiku. Tante anie menerima tawaranku dan langsung ngesave nomer HP ku. Setelah aku memberikan uang tunai kepada tante aniie, aku berniat utuk pergi, tapi tanpa kuduga tante Frida menahanku dan memintaku untuk mengantarkannya masuk dalam mall untuk membelikan sesuatu barang untuk anak gadisnya yang masih kecil. Karena kecantikan dan kemolekan tubuh tante Frida, tanpa menunggu lama aku pun langsung menyanggupinya dan segeralah aku tante Frida beserta anak gadisnya masuk dalam mall tersebut. Cerita Mesum


Cerita Sex Menikmati Tubuh Tante Berjilbab

Setelah masuk didalam mall, tante aniie langsung menuju took pakaian anak-anak. Aku yang diajaknya untuk menemani tinggal saja mengikuti kemana arah tante Frida pergi sambil terus memandangi tubuh molek dari tante Frida. Didalam kios pakaian anak-anak, aku agak menjauh dari tante Frida agar aku bisa dengan leluasa memandangi kemolekan tubuh tante Frida. Dan benar saja, dibalik kerudungnya terdapat tubuh yang sangat istimewa untuk seorang wanita seumuran tante Frida. Payudaranya sangat menonjol besar sekali, pinggangnya ramping dan pantatnya yang padat berisi menjadi pemandangan indahku waktu itu. Pikiranku langsung menjurus ke hal-hal mesum, aku membayangkan betapa indahnya tubuh tante Frida saat telanjang, dan betapa nikmatnya jika aku menyetubuhi tubuh tante Frida yang begitu moleknya “Aaaaarrrggghhhh….” Teriakku dalam hati. Cerita Sex Tante

CERITA SEX GOYANGAN TANTE BERHIJAB


Setelah dia selesai membelikan pakaian untuk anaknya, tante Frida lalu menuju konter pakaian dewasa berhijab. Aku yang ingin terus memandangi tubuh tante aniie, aku kemudian memisahkan diri dari tante Frida dan memandangi tubuh tante Frida dari kejauhan. Dan tak berapa lama setelah sembunyi-sembunyi mengamati gerakan Tante cantik itu,, dia sedang melihat lihat pakaian wanita dan beberapa jilbab modis yang menurutku pasti cocok dikenakan wanita dewasa macam dia. Aku pun makin detail melihat wajahnya, lalu ke bagian dadanya dan turun ke bokong dan kakinya yang walaupun tertutup pakaiannya namun masih bisa kubayangkan bentuknya.

Nah setelah puas melihat-lihat pakaian wanita, dia pun sekarang menuju konter pakaian dalam. Ahaaaayy jebreett!! ini dia yang paling aku suka. Sambil melihat-lihat, dia pun juga memperagakan untuk ngepas-ngepas in bra dan cd yang dilihatnya di depan bajunya. Ouhhh celanaku makin sempit aja, Penisku makin berontak aja. Anaknya pun yang mulai bosan menemani ibunya mulai jalan-jalan berkeliling melihat-lihat pakaian dewasa di sekitarnya, lalu melihat-lihat sandal dan tas wanita, mungkin biar ga bosen karena menemani sang mama. Aku pun memutar melewati bebrapa pakaian wanita dan menuju ke konter pakaian dalam, pura-pura bergerak dari arah belakang dan berkata “Hai Tante lagi liat-liat apa?” Dia yang terkaget berkata “Masya Allah kirain siapa? eh kamu koq udah ada disini? ini kan bagian terlarang buat cowok?” Aku pun berkata “Terlarang ya Tante hehehe maap aq tadi sambil lewat eh ga sengaja liat Tante ada disini. Cerita Sex Berjilbab

Silakan Tante kalo mo liat liat, aku ga nemu baju yang aku suka nih.” lanjutku. Dia yang masih mengamatiku sambil gak sadar masih memegang bra ber renda warna hitam yang sepasang dekat celana dalamnya pun berkata ” Kamu gak malu ada disini? udah biasa ya sama cewek nya?” “Ah biasa aja lah Tante beginian doank mah gak akan buat aku mikir macem- macem, hahaha Tante kalo mau liat-liat aku temenin aja, aku ka anggap Tante kaya kakakku aja gak ada pikiran macem-macem koq.” sahutku padahal pikiran udah mesum dari tadi. Dan dia pun ga berkata apa-apa lagi sambil cuek aja liat-liat pakaian dalam di sekitar dia dan mulai ambil kantong pakaian buat membawa pakaian-pakaian dalam pilihannya. Aku pun mulai ngobrol lebih lanjut dan bertanya-tanya. dari situ Aku jadi tahu kalau ternyata suami nya sedang berdinas di luar kota. Cerita Sex HOT

Lalu dari pembicaraan ngalor ngidul dia pun bercerita bahwa dia lumayan kesepian juga gak ada teman belanja n ngobrol selama suami ga ada. Makanya dia berkata, dengan aku ikut nemanin dia belanja jadi berasa jalan sama suami dia. Dan dia pun bergegas menuju ruang ganti untuk mencoba pakaian yang dibawanya. Aku pun menawarkan untuk membantu membawakan kantong pakaiannya. Aku ikuti dia dari belakang menuju ruang ganti. Pintu ruang ganti pun ditutup dan aku hanya bisa berdiri dari luarnya saja sambil melihat ke celah pintu di bawahnya yang memperlihatkan gerakan-gerakan bayangan kakinya. Dia dari dalampun berkata ” Riko, jangan ngintip. awas lho. Ooo iya tolong donk cariin anakku takut hilang. sampe lupa aku bawa anak tadi.” Aku lalu mencari anaknya secepatnya supaya ga kehilangan momen indah itu.

Setelah kutemukan anaknya yang manis itu dan kuberitahu supaya jangan jauh-jauh ya dari ruang ganti mamah lagi di dalam ntar mama sedih lho kataku ke anaknya itu. Dan aku laporin ke mba Frida, “mba udah nih aku udah nemu dia skrg lagi maen deketan sini koq.” Dari balik pintu dia ngejawab “Ooo iya makasih ya maap repotin kamu. Ooo iya aku mau minta tolong Rik, tolong ambilin bra yang warna item tempat kita ketemu tadi, ukurannya yang 36C ya tadi aku salah ambil gara-gara kamu ajak ngobrol sih. aku ga bisa keluar dulu nih.” Akupun berlari menuju tempat gantungan bra tadi dan ambilkan sesuai pesanannya dan bergegas menuju ruang ganti. “Ini Tante aku udah ambilin.” Dia menyahut dari dalam, buka aja pintunya dikiiiit aja, awas lho kalo ngintip aku lapor suamiku ntar.” Akupun membuka pintunya sedikit sambil tangan nya dia menjulur keluar, aku berada di balik pintu menutupi diri biar dikira sopan.

CERITA SEX NAFSU SEX WANITA BERJILBAB KESEPIAN


Setelah bra sudah di tangan dia aku berkata “Udah ya mba aku tutup lagi pintunya.” Namun Aku pura pura menutup dengan rapat dan mulai berpindah ke sisi samping ruang ganti dan memberi celah sedikit sebesar kelingkin supaya bisa mengintip ke dalam. Akhirnya ! dengan celah yang Aku atur sekecil mungkin namun masih memberikan pandangan ku kedalam. Aku pun leluasa melihat tubuhnya yang cuma dibalut celana dalam hitam renda-renda yang seksi dengan tubuh atas belum tertutup bra karena dia masih membuka kaitan bra yang aku berikan tadi. terpampangnya dari kaca cermin saat dia menunduk membuka buka kaitan bra nya, toked sexy n mulusnya ga tertutup sehelai benangpun. Ah,, pengen rasanya aku tubruk tubuhnya dan ngentotin si tante cantik ini dari belakang. tapi ini tempat umum, bisa mati konyol Aku kalo dia berteriak. akhirnya kupendam hasratku sambil terus mengamati saat dia mulai melingkarkan bra hitam tersebut dari perut dan naik menutupi toked indahnya yang benar-benar mulus dan puting cokelat nya yang sudah menonjol. Dan dia pun mulai mengagumi dirinya sendiri di depan cermin dengan bra dan cd warna hitam dan jilbab warna merahnya.

Setelah merasa puas dengan pakaian dalam pilihannya dia mulai mempreteli satu persatu pakaian dalam itu dan yaaaa! telanjang bulat lah dia di depanku sambil membelakangiku. Aku pun akhirnya bisa melihatnya polos di depanku, bokong nya yang bergurat- gurat dan kencang dengan bulu memeknya yang sedikit terlihat di selangkangan dan bulatan toked indahnya dari cermin pun terlihat sudah. Sambil aku pegangin Penisku yang mulai mengeras. dia pun sedikit menunduk untuk mengambil roknya yang tergeletak di lantai, posisi itupun membuatku menjadi melihat dengan jelas lipatan memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu jembut yang tipis. Oooh nikmatnya pemandangan itu. Digantinya pun pakaian tadi dengan pakaian yang dia pakai dari rumah dan saat roknya mulai terpasang dan dia mengambil ikat pinggang dari gantungan baju di dinding kayu ruang ganti, akupun langsung menutup pelan-pelan pintunya bersamaan dengan bunyi-bunyi dinding kayu beradu dengan besi ikat pinggangnya. klik aku pun menutup pintunya ditutupi dengan suara-suara di dinding kayu itu.

Puas melihatnya berganti baju, akupun pura-pura mencari anaknya dan ngajak ngobrol basa basi dengan anaknya, dan berkata eh itu mama udah selesai beli baju nya, yuk kita datengin. anaknya lalu berlari memanggil mama nya ” Mamaaa lama banget sih beli bajunya. aku laper nih makan yuk!” Tante Frida pun membayar baju dan menggandeng anaknya dan berjalan ke arahku, “Anakku laper nih pengen makan, kamu udah makan belum? mau bareng?” Sontak tanpa banyak cingcong aku langsung mengiyakan saja. Dan kamipun telah berada di sebuah franchise makanan cepat saji. Kamipun memesan makanan kesukaan masing-masing dan memilih tempat duduk. Dia pun sambil membantu anaknya makan yang akhirnya aku tahu nama putri cantiknya itu adalah alindita panggilannya alin. Setelah kenyang dengan makanannya, alin pun berkata pada mamanya yang cantik itu ” Ma aku boleh maen kesana gak (sambil menunjuk mainan perosotan yang memang disediakan rumah makan buat anak-anak seumuran alin biar para ortunya bisa makan dengan nyaman)?”.

CERITA SEX NGENTOT TANTE BERJILBAB


Mulailah aku berduaan dengan Tante Frida saja di kursi tsb. Kamipun chit- chat kesana kemari, kadang aku serempetin arah pembicaraan menuju kehampaan dia selama ditinggal suami. (Suami dia sudah pergi sejak dua minggu ini ke sebuah wilayah di kalimantan karena sedang ada proyek dari kantor), dia merasa kesepian ditinggal suami, dan bisanya cuma maen bareng anaknya aja dan paling bosen di rumah gak melakukan apa-apa. Mau main bareng ibu-ibu seumurannya dia bilang males, mau pergi-pergi ga ada yang nemenin. Akhirnya kuberanikan mengajukan diri “Tante kalo mau main dan gak ada temennya tinggal message or telp aku aja, ntar kalo aku lagi sepi waktu aku mau koq nemenin Tante belanja or main.” Dia sambil mengigit ayam pesanannya melihat ke arah aku dan tersenyum berkata “masak sih kamu mau maen sama tante-tante kayak aku? pacar kamu kemana?” Aku jawab balik ” tante-tante nya masi cantik dan seksi gimana aku gak kepengen? ya kita atur waktu aja, pas pacar aku di kampus, kita bisa maen bareng. tau sama tau aja deh, asal gak ada yang buka rahasia. hahaha.”

Dia sambil menyelesaikan kunyahannya tersenyum lagi di balik jilbab modisnya itu ” Oke deh, kalo gitu. ah kamu ini bisa aja masa aku yang udah tante gini dibilang seksi, sok tau kamu ih.” Gak sengaja aku menyahut, ” Iya apa lagi tadi pas di ruang ganti, cewek kuliahan aja kalah mulusnya.” Dia langsung terbelalak dan ganti menatapku tajam “Iiihh, kamu tadi ngintip ya! gila kamu Rik, berani banget. aku laporin suami aku awas kamu ih. bini orang di intip!!” Aku buru- buru memotong pembicaraan ” Abies Frida cantik banget dan seksi biarpun udah berputri. Aku jadi penasaran, lagian suami kamu kan lagi jauh jangan bilang ke dia donk kasian ntar pikiran dia keganggu dan proyeknya gagal. mending kita simpan aja rahasia ini ya. Sumpah aku gak tahan Tante andaikan aku dikasi waktu sehariiii aja buat pacaran sama Tante Frida gak akan aku lewatkan gitu aja. bakal kusayang-sayang deh kumanjain dan kumesrain. plisss jangan bilang siapa- siapa ya, lagian Tante juga udah berapa lama pisah sama suami??” sambil aku refleks menggenggam tangannya. Dia pun gak berkata-kata cuma diam penuh arti dan menunduk.

Setelah terdiam beberapa saat, dia berkata “Iiiihhh kamu,, aku kan juga wanita biasa, kadang aku kangeen sama suami. kadang juga kangen sama perhatian dia dan kemesraan dia. Udah dua minggu aku nahan, yah walaupun udah sering ditinggal kalo dia ada proyek tapi aku kan wanita yang perasaannya selalu butuh kasih sayang n perhatian, tapi aku gak mau begini jadinya. apalagi sama orang yang baru aku kenal” , “Tenang Tante aku akan jaga rahasia koq, aku udah terlanjur suka sama Tante. Aku mau jadi tempat pelampiasan Tante tempat curhat Tante dan aku juga mau bisa berbagi perhatian sama Tante”. Ucapku sambil berpindah duduk disampingnya. Dan akupun merangkul pundaknya sambil aku kecup kepalanya dari luar jilbabnya. “Maaf ya Tante, tapi aku jadi kasian sama Tante dan jadi timbul rasa sayang sama Tante”. sambil tanganku turun ke punggung nya dan berada di pinggang n sedikit kuelus-elus pinggang n pantat nya. Dia lantas menyeruput minuman ringan di hadapannya sambil menengok ke arah ku dan menatapku dengan manja dan sedikit berkaca-kaca.

CERITA SEX TUBUH MOLEK WANITA BERJILBAB


“Riko, mba udah bersuami, Tante ngerasa salah kalo harus bohongi suami, Tante takut kalo pernikahan Tante kenapa-kenapa.” Aku balas menatapnya sambil mengelus-elus belakang kepalanya dan berkata “Tenang Tante aku janji ga akan cerita ke siapa-siapa. aku cuma kasian liat Tante yang merasa kesepian n butuh perhatian dan butuh lindungan cowok selama ditinggal jauh.” aku pun mengelus-elus pipinya dan bibirnya lalu aku elus lehernya pelan pelan. sambil aku kecup pipinya. Dan dengan melihat sekeliling yang memang sedang sepi dan posisi duduk kami di pojok dan tertutup arena bermain anak-anak, akupun berani mengecup bibir tipis nya, pelan aku kecup sambil aku elus lehernya, telinganya yang tertutup jilbab aku elus elus (aku tahu cewe kalo di elus leher dan telinganya apalagi sambil dicipok bibirnya pasti langsung tumbuh birahinya). Benar juga dia pun mulai membalas kecupanku pelan, dan aku mulai mengelus telinganya, lalu turun ke pangkal dadanya jariku pun mulai menyelinap di balik jilbab nya dan menjelajal ke belahan dadanya ku elus-elus, tangan kirinya pun aku pegang dan ku arahkan menuju Penisku yang mengeras. sambil aku hembuskan nafas hangatku dan terus menikmati cipokanku. tangan kirinya pun mulai berani memegang Penisku dan meremasnya. sambil posisi duduknya semakin gak menentu.

Takut ketahuan orang, akupun berkata ” Tante kita lanjut ke tempat sepi yuk, ke rumah kontrakanku atau di rumah Tante aja, takut ketauan orang.” Dan dia pun mengangguk sambil memanggil anaknya untuk pulang. Dia pun mengikutiku yang menuju parkiran mencari mobilku yang sejak tadi kuparkir, kami bertigapun masuk mobil dan mulai keluar wilayah mall. Aku menatap wajahnya yang duduk di kursi penumpang sedangkan si Alin sedang sibuk sama dunianya sendiri di baris kursi di belakang kami. Aku berbisik ke Frida “Tante kita ke rumah Tante atau ke rumah aku?” Dia jawab ” ke rumah aku aja Rik, soalnya si Alin ntar dikemanain kalo di rumah kamu?” Dan akupun mengarahkan mobilku menuju alamat rumah yang dia sebutkan. dan mobilku pun aku parkir di carport rumahnya. Tante Frida dan Alin berada di depanku dan membuka pintu rumahnya.

Lalu dia mengantar Alin menuju kamar utama dan memberikan Alin buku bacaan dan di setelkan tv di kamar tidur Tante Frida dan suaminya itu. Aku pun berdiri di depan kamar itu sambil menunggu Tante Frida keluar kamar dan menutup pintu kamarnya. Aku yang sedari tadi udah terliputi oleh nafsu seks yang terpendam sejak menatap wajahnya dan mengamati gerak geriknya hingga melihat tubuh bugilnya di ruang ganti pun gak ada kata sabar lagi. akupun langsung memojokkan Tante Frida ke tembok dinding rumahnya dan aku cipok lembut bibir tipisnya dan Aku peluk pinggangnya sambil Aku elus pantat seksinya dari luar rok nya. lalu tanpa di komando dia pun juga mulai membalas cipokanku dan tangannya mencari-cari Penis kerasku yang sudah tegang memendam hasrat ngentot daritadi.

Aku lalu berinisiatif mengangkat baju kemeja hitamnya dan mulai membuka kancing-kancing bajunya itu sampai nampak lah bra warna ungu yang juga ber renda mirip dengan bra pilihannya di mall tadi. bongkahan toked putihnya pun menyembul di balik bra ungu itu. tangannya pun gak kalah terampilnya dengan membuka kancing celana jeans ku dan menarik resletingnya turun. Dan aku pun membantunya membuka celana jeans ku dan celana dalamku hingga nampaklah Penis perkasa ku yang tebal dan berurat. ukuran panjang Penisku pun masih di atas rata-rata pria indonesia walaupun ga panjang-panjang amat. Dia lalu menatap Penisku dan berbisik “Sayang, Penis kamu perkasa banget ih, tegak gitu, keras lagi.” Aku pun langsung memotong pembicaraannya sambil cipokin bibirnya lagi dan tangan Aku meremas-remas toked indahnya sambil aku lolosin kemeja hitamnya sampai terbuka lah bajunya menyisakan bra ungunya saja dan rok cokelat panjangnya. Tante Frida pun mulai mengocok ngocok Penisku sambil menikmati cipokan ku yang makin HOT.

CERITA SEX BINALNYA GAIRAH SEX TANTE


“shhhh aaahhhh sshhaaayang” begitu desahannya membuatku makin bernafsu. tanganku pun berpindah ke belakang celananya dan meremas-remas pantat bohay nya dan mengelus-elusnya lagi. sambil aku singkap rok nya ke atas dan aku angkat Tante Frida ke pelukanku sambil kaki nya aku arahkan menyilang dan merangkul pinggangku. Sambil bibir kami saling bertautan dan berpagut. kugendong dia menuju sofa ruang tamu nya dan aku pun terduduk sambil posisi dia duduk di depanku dan di atas pangkuanku. Dan akupun mulai membuka kaitan bra ungu nya secepat kilat. Daaaann bugil lah tubuh atasnya di depanku. Dengan bra ukuran 36C yang terpampang di depanku. Tidak kusia-siakan kesempatan itu, langsung kukecup bulatan tokednya dan kujilat pelan putingnya. Dia sedikit menahan teriakannya memekik kecil “Aww sayang, pelan-pelan ya jilat nya.” akupun merengkuh bulatan tokednya dengan dua tanganku, kuremas toked nya sambil kukecup dan kuhisap kecil puting susu coklatnya. lalu tanganku bergantian meremas toked dan pantat nya. sambil dia menggesek-gesekan pantatnya dan memeknya yang tertutup CD warna ungu di atas Penis tegangku. Sambil menghisap putingnya dan menikmati gesekan memek yang ditutup cd ungu tipisnya, tangan kiri ku pun mulai mengelus CD dan memeknya dari depan.

Setelah beberapa saat puas cipokan dan menghisap putingnya aku pun berbisik ” Tante ku Sayang, isepin Penisku donk.” Dan dia beranjak dari pangkuanku dan melebarkan kakiku sambil jongkok di depan sofa dan meraih Penisku. sambil berjongkok diapun mulai mendekatkan kepala ke arah kepala Penisku. Dibuka nya mulut dan bibirnya lalu pelan-pelan dia mengulum Penis ku dan menjilatinya dengan perlahan. Sambil kuremas-remas tokednya dengan tanganku. Nah, semenjak jari-jariku memilin puting susunya, gerakan mengulum dan ngemutin Penis pun berubah menjadi makin liar dan kepalanya naik turun semakin cepat, membuat batang Penisku pun semakin geli. Slop slop sluurp,, begitu bunyi mulutnya sedang mengulum Penisku yang tegang.

Puas dikocokin dan dihisap Penisku oleh bibir dan mulutnya yang hot itu, aku pun beri isyarat dia untuk berdiri. dan kubukua sabuk di rok nya lalu kubuka resleting di belakang rok nya dan kubiarkan rok nya turun dan jatuh ke lantai dengan sendirinya. Aku pun berdiri dan memindahkan posisi Tante Frida berada di depanku menghadap sofa dan membelakangi ku. Dia pun menaiki sofa dengan membelakangiku dengan satu kaki nya turun di lantai dan lutut yang satunya lagi menumpu di sofa. Aku pun memeluk dari belakang dan mengelus CD nya dari belakang. kubelai memeknya ku elus memeknya dari luar cd dan belahan pantatnya kumainin dengan telapak tanganku. Dia pun mulai meracau dan mendesah “Sssshhh hmmmm Riko sayang,, terus sayang Tante udah gak tahan.” sambil wajahnya pun memerah, matanya memejam dan bibirnya digigit kecil. Aku sambil memainkan selangkangannya gak lupa kukecup dan kujilatin leher nya dan kucupang lehernya terus kujilati telinganya dari belakang dan lubang telinganya kujilati sambil tubuhku menekan dari belakang.

Tanpa disadarinya aku pun meloloskan celana dalamnya, dan melepaskan CD ungu nya hingga jatuh ke lantai. jilatan dan kecupanku pun mulai turun ke punggung, turun ke pinggang belakang, hingga tulang ekor nya dan kujilati anusnya sambil tanganku meremas toked nya dari belakang. Dia pun makin meracau dan mendesah kencang, dijaTantenya rambutku dan ditarik kepalaku menempel ke selangkangannya. Tanpa menunggu lagi Aku jilati memeknya, bibir memek hingga klitoris nya kujilati. rasa asin dan bau khas memeknya semakin membuat nafasku makin memburu dan bernafsu. Sluuuuurppp flop flop kujilat dan kusedot bibir memeknya. “Nikmat rasanya Tante, memek Tante enak. aku suka Tante aku ketagihan Tante” / “Ssshhh mmmmpppfffhh Riko, Tante juga nikmat sayang, terus sayang buat Tante nyampek aaahhh sayang Tante gak kuat sayang jilat terus yaahh hhhhggmmshh.”

CERITA SEX NGENTOT ANUS TANTE BERJILBAB

10 menitan aku jilatin, kusedot memeknya dan kutusuk-tusuk lobangnya pake dua jariku membuat Tante Frida sepertinya mau jebol pertahanannya. Dan banjirlah lobang memeknya dengan cairan pelumas memek yang asiin asin enak itu. kujilati habis cairan memek nya dan tidak kuberi kesempatan dia untuk bergerak, kuberdiri dan langsung kutembus lobang memeknya dengan Penis gede ku dari belakang. Jleeeebbbbbb oouuughhh enak banget memang sensasi Penis memasuki lobang memek yang becek sedari tadi kurangsang dan kujilat. “Akkhhh Riko sayang, pelan-pelan donk, Tante kaget nih.” Aku pun memeluk dari belakang dan kucupang lehernya dari belakang lalu kutolehkan wajahnya ke arahku dan kusambar bibirnya kamipun ngentot doggy style dengan bibir saling berpagut dan lidah saling melilit. tak lupa kamipun bertukar ludah dan cipokan hot lagi. Kocokan dan hujaman Penisku semakin kupercepat dan arah penetrasi Penisku pun ku arah kan ke atas mendesak rahim dalamnya dan menekan lobang pantatnya. jariku pun lalu memainkan lobang pantatnya, jempolku ku elus-elus di lobang anusnya sambil memeknya kugenjot dari belakang. “Maaas,,, enak maaass aku kangen dikentotin aku kangen bercinta sama kamu,, aku nikmat sayaaang.” mungkin dia lupa lagi ngentot sama aku dan membayangkan suaminya. Jleppp jleb slop slop plok plok srrrrrppp,, Penisku pun maju mundur menusuk rahimnya dari belakang.

10 menitan kami beradu kelamin dan mengucurkan keringat dengan deras. kubalikkan tubuh sexy Tante Frida ku yang cantik itu. dan kulepas Penis ku lalu kugendong dia berhadapan, kupagut lagi bibirnya dan kucipok bibir sexynya itu sambil kuangkat kaki nya agar naik ke pelukanku dan kaki nya melingkar ke pinggangku. Penisku pun ku arahkan ke memek beceknya dengan posisi menggendongnya berhadapan. Bleeesshhh masuk lagi deh Penis ku ke memeknya yang mencengkram Penisku dengan kencang. Kugoncang pantatnya naik turun. slep slep slop bless,, Penisku pun menghujam lobang memeknya dan kunikmati posisi ngentot ini sambil berpelukan dan cipokan. kulit bibir memek nya yang basahpun terikut keluar masuk mencengkram lingkar Penisku yang memang besar itu. Penisku pun kugoyang-goyang dari pelan, medium hingga full speed. dia pun kelojotan di posisi ini, badannya bergetar, mengejang dan menghujam dalam Penisku, dia berhenti bergoyang sambil mengerang ” Sayang! Penismu nikmat banget, aku keluaaaar sayang, aku gak tahaaannn sshhh aaaaaaahh!!” dicipoknya lagi bibirku sambil ditekan kepalaku erat-erat dan cipokannya berganti mengigit kecil bibirku. sepertinya dia KO tuh.

5 menit kugendong dia dan ngentot dengan posisi dia kugendong dari depan, akhirnya tanganku pun merasa pegal. dan kugendong dia menuju meja tamu yang terbuat dari kayu jati kududukkan dia di meja tamu dan kubuka selangkangannya lebar lebar. lalu kubenamkan kepalaku di memeknya, kujilati lagi pelumas memeknya yang sudah membanjir ” mmmmffff Frida ku sayang, aku hobby, aku ketagihan aku cinta sama memek kamu sayang,, aku cinta kamu sayang,, aku gak rela kamu dikentotin orang lain, aku mau mau cuma ngentot sama akuu aahhsshhh mmmmmhh. ” aku pun berceloteh sambil terus menjilati, menyedot dan sedikit kukulum bibir memeknya dan lidahku menyeruak masuk ke lobang persalinannya. dia yang udah penuh nafsupun membalas ” iya sayangg terus sayang,, aku suka ngentot sama kamu, aku ketagihan Penis kamu sayang, aku liar sayang, kentotin aku terus sayang, sesuka kamu, kapan pun kamu mau cintaku.”

Puas aku oralin memeknya dari depan di atas meja tamu, aku pun bangkit berdiri lagi dan langsung mengarahkan batang Penisku yang perkasa menuju lobang memeknya, kugesek-gesekin memeknya dengan Penisku. dan slaappp masuklah rudalku kembali menikmati sarangnya. kucipok lagi bibir nya yang tipis dan seksi itu. sambil kuremas tokednya dan kupilin puting susunya. pelan ku maju mundurkan Penisku menyeruak dalam memeknya. dan kucipok bibirnya, kucupang lehernya, kujilati bongkahan tokednya, trus kuhisap puting-puting susunya. sambil terus slop slop ugh ugh memeknya sedang menikmati Penis tegangku. DijaTantenya rambutku dan ditariknya tubuhku merapat ke tubuhnya, peluh kamipun bercucuran. tubuhnya nya pun bergetar menandakan dia mulai mencapai orgasme ketiganya. tak terasa hampir setengah jam kami ngentot dan bertukar lendir. “Sayaaangg aku keluaarr yaaa.” aku pun ga tahan dan kugenjot cepat cepat Penisku kucipok bibir nya dan gantian kutekan kepala dia mendekat kepalaku, cipokanku pun makin hot dan badanku mengejang. Dan tak lama akhirnya “Crooot…Crooot…Crooooot…” menyemburlah pejuhku didalam liang memek Tante Frida.

Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak

Suatu hari saat waktu (kurang lebihnya tahun 2001) itu aku diminta oleh kakak ku untuk menjaga rumahnya karena kakak ku sedang pergi keluar kota. Sore itu awan dilangit sangatlah mendung sekali pertanda akan hujan datang. Rintik-rintik hujan mulai turun semakin lebat. Mbak Wati yang bekerja di rumah abangku ini bergegas ke halaman belakang untuk mengambil jemuran. Kemudian, “Den Diko!”, teriaknya keras dari belakang rumah. Aku berlari menuju arah suaranya dan melihat Mbak Wati terduduk di tepi jemuran. Kain jemuran berhamburan di sekitarnya.


Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak
“Den Diko, tolong Mbak Wati bawakan kain ini masuk”, pintanya sambil menyeringai mungkin menahan sakit.
“Mbak tadi tergelincir”, sambungnya.
Aku hanya mengangguk sambil mengambil kain yang berserakan lalu sebelah tanganku coba membantu Mbak Wati berdiri.

“Sebentar Mbak. Saya bawa masuk dulu kain ini”, kataku sembari membantunya memegang kain yang berada di tangan Mbak Wati. Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Kain jemuran kuletakkan di atas kasur, di kamar Mbak Wati. Ketika aku menghampiri Mbak Wati lagi, dia sudah separuh berdiri dan mencoba berjalan terhuyung-huyung. Hujan semakin lebat seakan dicurahkan semuanya dari langit.

Aku menuntun Mbak Wati masuk ke kamarnya dan mendudukkan di kursi. Dadaku berdetak kencang ketika tanganku tersentuh buah dada Mbak Wati. Terasa kenyal sehingga membuat darah mudaku tersirap naik. Kuakui walau dalam umur awal 30-an ini Mbak Wati tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan kakak iparku yang berusia 25 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan potongan badannya yang masih menarik perhatian lelaki. Tidak heran, pernah Mbak Wati kepergok oleh abangku bermesraan dengan laki-laki lain.

“Tolong ambilkan Mbak handuk”, pinta Mbak Wati ketika aku masih termangu-mangu.
Aku menuju ke lemari pakaian lalu mengeluarkan handuk dan kuberikan kepadanya.
“Terima kasih Den Diko”, katanya dan aku cuma mengangguk-angguk saja.

Kasihan Mbak Wati, dia adalah wanita yang paling lemah lembut. Suaranya halus dan lembut. Bibirnya senantiasa terukir senyum, walaupun dia tidak tersenyum. Rajin dan tidak pernah sombong atau membantah. Dianggapnya rumah abangku seperti rumah keluarganya sendiri. Tak pernah ada yang menyuruhnya karena dia tahu tanggung jawabnya.

Kadang-kadang saya memberinya sedikit uang, bila saya datang ke sana. Bukan karena apa, sebab dia mempunyai sifat yang bisa membuat orang sayang kepadanya. Abangku tidak pernah memarahinya. Gajinya setiap bulan disimpan di bank. Pakaiannya dibelikan oleh kakak iparku hampir setiap bulan. Memang dia cantik, dan tak tahu apa sebabnya hingga suaminya menceraikannya. Kabarnya dia benci karena suaminya selingkuh. Hampir kurang lebih 4 tahun lebih dia menjanda setelah menikah hanya 6 bulan. Sekarang dia baru berusia 29 tahun, masih muda.

Kalau masalah kecantikan, memang kulitnya putih. Dia keturunan Cina. Rambutnya mengurai lurus hingga ke pinggang. Dibandingkan dengan kakak iparku, masing-masing ada kelebihannya. Kelebihan Mbak Wati ialah sikapnya kepada semua orang. Budi bahasanya halus dan sopan.
Mbak Wati berdiri lalu mencoba berjalan menuju ke kamar mandi. Melihat keadaannya masih terhuyung-huyung, dengan cepat kupegang tangannya untuk membantu. Sebelah tanganku memegang pinggang Mbak Wati. Kutuntun menuju ke pintu kamar mandi. Terasa sayang untuk kulepaskan peganganku, sebelah lagi tanganku melekat di pinggangnya.

Mbak Wati menghadap ke diriku saat kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Wati sepertinya senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu ke dadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan puting yang mulai mengeras. Kudekatkan mulutku untuk mencium pipinya. Dia berpaling menyamping, lalu kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Aku mencium bibirnya. Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang wanita.

Erangan halus keluar dari mulut Mbak Wati. Ketika kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Wati. Ini semua akibat film BF dari CD-Rom yang sering kutonton dari rumah teman.

Mbak Wati bersandar ke dinding, tetapi tidak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup. Kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas mengusap buah dadanya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.

Kami terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak Wati menyandar ke dadaku. Dia sepertinya pasrah. Baju daster Mbak Wati kubuka. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi menghiasi dadanya kuremas perlahan-lahan.

Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak - Bibirku mengecup puting buah dadanya secara perlahan. Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Wati semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam di celah buah dadanya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, “Ssshh…, sshh!”.

Puting payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Lidahku kini bermain di pusar Mbak Wati, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya. Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak Wati semakin kuat menarik rambutku.

“Den Dikooo…, Den Diko”, suara Mbak Wati memanggilku perlahan. Aku terus melakukan usapanku. Nafasnya terengah-engah ketika celana dalamnya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.
Ketika lidahku baru menyentuh kemaluannya, Mbak Wati menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya. Aku segera mengerti maksud Mbak Wati seraya menuntun Mbak Wati menuju tempat tidur. Bau kemaluannya merangsang sekali. Dengan satu bau khas yang sukar diceritakan.

“Den Dikooo…”, bisiknya perlahan di telingaku. Aku terdiam sambil mengikuti apa yang kuinginkan. Mbak Wati sepertinya membiarkan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak Wati kini kutelanjangkan. Tubuhnya berbaring telentang sambil kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya cukup menggiurkan. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap kain sprei. Buah dadanya membusung seperti minta disentuh.

Puting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut wanita yang telah melahirkan. Memang Mbak Wati tidak memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku tidak dapat melihat seluruh kemaluannya. Cuma sekumpulan rambut yang lebat halus menghiasi bagian bawah.

Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. ritsluiting jeans-ku kuturunkan. Aku telanjang bulat di hadapan Mbak Wati. Penisku berdiri tegang melihat kecantikan sosok tubuh Mbak Wati. Buah dada yang membusung dihiasi puting kecil dan daerah di bulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang di celah pahanya. Mbak Wati telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun naik.

Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuh Mbak Wati. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Wati. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang puting susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat. Penisku menyentuh pinggang Mbak Wati. Kudekatkan penisku ke tangan Mbak Wati. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.

Memang Mbak Wati tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film BF, itu saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga ke celah selangkangannya. Terasa berlendir basah di kemaluannya.

Lalu dipegangnya penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Mbak Wati melumat kepala penisku dengan lembut. Penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmatnya diriku. Bibir Mbak Wati terasa menarik-narik batang penisku. Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat.
Kubuka lebar-lebar paha Mbak Wati sambil mencari liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Mbak Wati mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Liang kemaluan Mbak Wati semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih keluar dari lubang vaginanya. Tentu Mbak Wati sudah cukup terangsang, pikirku.

Tubuh kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Buah dadanya tertindih oleh dadaku. Mbak Wati memperbaiki posisinya ketika tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Wati mulai membuka sedikit ketika jariku menyentuh kemaluannya. Lidahku mulai turun ke dadanya. Putingnya kuhisap sedikit kasar. Punggung Mbak Wati terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya.

Akhirnya jilatanku sampai ke celah pahanya. Mbak Wati semakin membuka pahanya ketika aku menjilat clitorisnya, kulihat Mbak Wati sudah tidak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk mencari tempat-tempat yang bisa mendatangkan kenikmatan baginya.

Erangan Mbak Wati semakin kuat dan nafasnya pun yang terus mendesah. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya, “Gimana Mbak rasanya?”, suaraku lembut dan sedikit manja. Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang vaginanya.

Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Perlahan-lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Wati menggelinjang seperti kesakitan.

Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak
“Pelan-pelan Den Dikoo!”, Mbak Wati berbicara dengan nafas sesak. Aku sekarang mengerti. Kemaluan Mbak Wati sudah sempit lagi setelah 6 tahun tidak disetubuhi, walaupun dia sudah tidak perawan lagi. Memang aku belum berpengalaman kerena ini merupakan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang wanita walau umurku sudah matang.

Kutekan lagi. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Kutekan punggungku ke depan. sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Lalu Mbak Wati memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang. Hanya sebagian penisku yang masuk. Kubiarkan sebentar penisku berhenti, terdiam. Mbak Wati juga terdiam. Tenang.

Sementara itu, kupeluk tubuh Mbak Wati dengan gemas sambil memainkan buah dadanya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.

Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak - Lalu kemudian aku bertanya dengan suara lembut, “Mau diteruskan…?”. Mbak Wati membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan.
Kutekan penisku ke dalam. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan Mbak Wati, mencengkram seluruh batang penisku. Penisku terasa seperti tersedot di dalam vagina Mbak Wati. Kami makin terangsang!

Penisku mulai memasuki kemaluan Mbak Wati lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata Mbak Wati terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu ketika penisku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya.

Sedikit demi sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya. Mbak Wati mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya penisku di kemaluannya. Kadang-kadang punggung Mbak Wati terangkat-angkat menyambut penisku yang sudah melekat di kemaluannya.

Tak terhitung berapa kali aku maju-mundurkan penisku seiring dengan nafas kami yang tidak teratur lagi. Suatu ketika aku merasakan badan Mbak Wati mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan. Denyutan di kemaluannya terasa kuat seakan melumatkan penisku yang tertanam di dalamnya.

Goyanganku semakin kuat. Kasur Mbak Wati bergoyang mengeluarkan bunyi berdecit-decit. Leher Mbak Wati kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat penisku semakin menegang keras. Mbak Wati mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya.

Goyanganku semakin kencang. Kemaluan Mbak Wati semakin keras menjepit penisku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia diam saja. Bersandar pada tubuhku, Mbak Wati lunglai seperti tidak bertenaga. Kugoyang terus hingga tubuh Mbak Wati seperti terguncang-guncang. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.

Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Air maniku muncrat ke dalam kemaluan Mbak Wati. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Mbak Wati mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah. Dia mengerang agak kuat.

Waktu aku memuntahkan lahar maniku, tusukanku dengan kuat menghunjam masuk ke dalam. Kulihat Mbak Wati menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak ke belakang. Aku lupa segala-galanya. Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa tusukan tadi memang membuat kami sampai ke puncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas.
Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama. Mbak Wati lah wanita pertama yang mendapatkan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia adalah wanita yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal entah kemana. Mbak Wati memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan, bagiku Mbak Wati betul-betul memberiku surga dunia.

Aku terbaring lemas di sisi Mbak Wati. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi permainan ranjang Mbak Wati. Kulihat Mbak Wati tertidur di sebelahku. Kejadian yang tidak pernah kuimpikan, terjadi tanpa dapat dielakkan. Mbak Wati juga telentang dengan mata tertutup seperti kelelahan, mungkin lelah setelah dapat menghilangkan keinginan batinnya sejak menjanda 4 tahun yang lalu.

Kami masih berpelukan. Kemudian Mbak Wati terasa seperti mengusap mukaku. Kubuka mataku. Dia tersenyum. Aku tersenyum. Seolah-olah kami tidak merasa aneh berpelukan tanpa sehelai benang pun di tubuh kami. Dia mencium bibirku.

Dia berbisik ketelingaku, “Terima kasih ya Den Diko. Mbak…” Belum sempat dia menghabiskan kata-katanya, aku bertanya, “Mbak puas…?”. Dia tersenyum dan mengangguk. “Dua kali!”, jawabnya ringkas.

“Den Diko kamu memang hebat, penismu juga besar! Panjang!”, katanya.
Sementara itu ia mengocokkan batang penisku. Suaranya membangkitkan gairahku.
“Mbak suka?”, tanyaku. Dia tersenyum. Dia mengangguk tanda suka. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Tangannya mengocok terus penisku. Penisku tegang lagi. Kami jadi terangsang lagi.

“Mbak mau lagi?”, tanyaku dengan suara manja. Dia tersenyum manis. Apa yang kuimpikan kini benar-benar menjadi kenyataan. Perlahan-lahan kubuka selimutnya. Kulihat kaki Mbak Wati sudah mengejang. Sedikit demi sedikit terus kutarik selimutnya ke bawah. Segunduk daging mulai terlihat. Ufff…, detak jantungku kembali berdegup kencang. Kunikmati kembali tubuh Mbak Wati tanpa perlawanan. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilat di depanku.

Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik gundukan bukit Mbak Wati. Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir kemaluan Mbak Wati dengan bibir dan lidahku.

Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Mbak Wati. Terasa seperti tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut vaginanya, Mbak Wati mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat Mbak Wati mengejangkan kakinya.

Aku sangat menikmati bau khas dari liang kemaluan Mbak Wati yang memenuhi relung hidungku. Membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Mbak Wati yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa. Mungkin karena lidahku kurang keras. Tetapi, kelunakan lidahku itu membuat Mbak Wati beberapa kali mengerang karena nikmat.

Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh Mbak Wati ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.

“Den Diko mau diapakan badan Mbak?”, bisiknya.

Cerita Seks Ngentot Pembantu Kakak - Aku rasa dia tak pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya dulu. Aku diam saja. Kuatur posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Mbak Wati sudah membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat itu. Kucium kemaluan Mbak Wati. Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli vagina Mbak Wati yang merangsang. Bau vagina seorang wanita!

Jelas semua! Bulu kemaluan Mbak Wati yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya. Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang vaginanya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Mbak Wati menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan penisku ke liang vaginanya. Pinggang Mbak Wati seperti terhentak.

Perlahan-lahan kutusukkan penisku yang besar panjang ke lubang vaginanya dengan posisi Nungging. Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik penisku. Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Mbak Wati. Kemudian beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya acak-acakan.

Lama juga Mbak Wati menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir setengah jam. Maklumlah ini adalah kedua kalinya. Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan. Kudorong-dorong tubuh Mbak Wati. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian. “Ehh.. ek, Ekh, Ekh.”

Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu itu kurangkul kedua bahu Mbak Wati sambil menusukkan penisku ke dalam. Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali kugoyang seperti itu. Mbak Wati terlihat pasrah mengikuti hentakanku.

Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun penisku masih tertancap di dalam kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman. Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Mbak Wati sepertinya kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring sambil berpelukan. Mbak Wati terlihat lemas lalu tertidur.

Melihat Mbak Wati begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul tubuh Mbak Wati dan aku bermain sekali lagi. Kali ini Mbak Wati menyerah. Dia tidak menolak. Kumainkan kemaluannya sampai puas. Bau di kamar ini adalah bau air mani kami. Bunyi tempat tidur pun berdecit-cit. “Ahh… aaghh.”

Sesudah itu perlahan-lahan aku berdiri dan memakai kembali pakaianku. Aku keluar dari kamar Mbak Wati menuju ke ruang depan. Sewaktu aku keluar, barulah aku sadar pintu kamar Mbak Wati tidak tertutup rapat.

Rupa-rupanya kakak iparku sudah pulang. Mendadak aku pucat kalau-kalau kejadian tadi disaksikan oleh kakak iparku. Aku keluar sambil mencoba berlagak seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian aku duduk di sofa. Sebentar kemudian kakak iparku datang membawa minuman. Kulihat mukanya biasa saja. Kuyakinkan diriku bahwa kakak iparku tidak tahu apa yang telah terjadi tadi antara aku dengan Mbak Wati.

Aku bertanya, “Abang tidak pulang sama Mbak?”
“Tidak. Dia ke Singapore 4 hari!”, jawabnya. Dia tersenyum.
“Minumlah!”, dia mempersilakanku.
Kemudian dia berjalan menuju ke kamarnya. Aku duduk dan menonton film “Airforce One”. “Mbak sebentar lagi mau pergi, ambil mobil di sana. Nanti malam tolong kamu tidur di sini ya, sekilan jaga rumah!”, katanya pendek.

Memang bagitulah Kalau abangku tidak ada, aku yang jadi sopir kakak iparku untuk membawa BMW nya ke mana-mana. Malam itu aku tidak pulang. Tidur di rumah abangku! Memang ada kamar khusus untukku di rumahnya yang cukup besar itu. Tapi yang lebih spesial lagi bagiku adalah tidur dalam pelukan Mbak Wati.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost

Ini adalah cerita yang menarik. Si Fandi pemuda lugu termakan rayuan ibu kostnya yang sangat menggoda Fandi sehingga Fandi melayani ibu kostnya tersebut. Langsung saja.

Waktu itu Di kamar kost aku berbaring sambil ngelamun. Diluar gerimis yang turun sejak sore belum juga usai sehingga menambah dinginnya udara malam, dikota yang memang berhawa sejuk. Malam minggu tanpa pacar dan hujan pula membuat Fandi suntuk. Dicobanya memejamkan matanya membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah seraut wajah cantik berkerudung. Teh Sarah, ibu kostnya (aku sering memanggil ibu kostku itu dengan sebutan teteh).


Cerita Seks Rayuan Ibu Kost
Dibayangkannya wanita itu tersenyum manis sambil membuka kerudungnya, mengeraikan rambutnya yang hitam panjang. Membuka satu persatu kancing bajunya. Memperlihatkan kulit putih mulus dan sepasang buah dada montok yang disangga BH merah jambu. Dan buah dada itu semakin menampakkan keindahannya secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang gunung kembar padat berisi dengan puting merah kecoklatan di dua puncaknya menggantung indah.

Lalu tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur kebawah. Tinggallah secarik celana dalam, yang sewarna BH, membungkus pinggul montok. Bagaikan penari strip-tease, secarik kain kecil itu segera pula ditanggalkan. Menampakkan selangkangannya yang membusung dihiasi bulu menghitam, kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri perempuan telanjang dengan keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.

Fandi bangkit berdiri sambil menggaruk batang kontol di selangkangnnya yang mulai tegak dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat kopi. Setelah membuat kopi kemudian keruang duduk untuk nimbrung nonton TV bersama keluarga tempat ia kost. Baru sekitar 3 bulan ia kost dirumah keluarga Pak Totok setelah dia pindah dari tempat kostnya yang lama. Totok telah beristri dengan anak satu berumur 7 tahun.

Ternyata ruang duduk itu sepi, TV nya juga mati. Mungkin Teh Sarah sudah tidur bersama anaknya karena Pak Totok sedang ke Jakarta menemani ibunya yang akan sedang sakit. Akhirnya Fandi duduk sendiri dan mulai meghidupkan TV. Ternyata hampir semua saluran TV yang ada gambarnya kurang bagus. Fandi mencoba semua saluran dan cuma Indosiar saja yang agak terlihat gambarnya meski agak berbintik.

Mungkin antenanya kena angin, pikirnya.Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah judulnya apa, kerena Fandi selama ini tidak pernah tertarik dengan sinetron Indonesia.
Tiba-tiba Fandi mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah perempuan yang biasa dipanggil Teh Sarah. Fandi kaget melihat kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba.

“Eh, Teteh belum tidur? Keberisikan ya?” tanya Fandi tergagap
“Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok” jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang kental.

Yang membuat Fandi kaget sebenarnya bukan kedatangan perempuan itu, tapi penampilannya yang luar dari kebiasaanya. Sehari-hari Sarah, seperti kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini, selalu berkerudung rapat. Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan itulah yang pada awalnya membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu pertama kali dan bertemu dengan Sarah.

Dengan berkerudung justru semakin menonjolkan kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan alismatanya yang tebal terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya mancung bangir dan bibirnya yang merah merekah. Dengan postur tubuh dibalik bajunya terlihat tinggi serasi.Entah mengapa Fandi selalu tertarik dengan perempuan cantik berkerudung.

Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju yang tertutup itu. Dan pada saat itupun pikiran kotornya sempat melintas mencoba membayangkan Sarah tanpa busana. Tapi pikiran itu dibuangnya ketika bertemu dengan suaminya yang terlihat berwibawa dan berusia agak lebih tua dari Sarah yang masih dibawah tigapuluh tahun. Akhirnya jadilah ia kost di paviliun disamping rumah tersebut dan pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia segan pada Pak Totok. Tapi secara sembunyi ia kadang mencuri pandang memperhatikan kecantikan Sarah dibalik kerudungnya dan kadang sambil membayangkan ketelanjangan perempuan itu dibalik bajunya yang tertutup, seperti tadi.

Tapi malam ini Sarah berpenampilan lain, tanpa jilbab/kerudung! Rambutnya yang tak pernah terlihat, dibiarkan terurai. Demikian juga dengan bajunya, Sarah memakai daster diatas lutut yang sekilas cukup menerawang dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang tidak dikancing. Sehingga dimata Fandi, Sarah seperti bidadari yang turun dari khayangan. Cantik dan mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur.

“Gambar tivinya jelek ya?” tanya Sarah mengagetkan Fandi.
“Eh, iya. Antenenya kali” jawab Fandi sambil menunduk.
Fandi semakin berdebar ketika perempuan itu duduk disebelahnya sambil meraih remote control. Tercium bau harum dari tubuhnya membuat hidung Fandi kembang kempis. Lutut dan sebagian pahanya yang putih terlihat jelas menyembul dari balik dasternya. Fandi menelan ludah.
“Semuanya jelek”, kata Sarah, “Nonton VCD saja ya?”.
“Terserah Teteh” kata Fandi masih berdebar menghadapi situasi itu.
“Tapi adanya film unyil, nggak apa?” kata Sarah sambil tersenyum menggoda.
Fandi faham maksud Sarah tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.
“Ya terserah Teteh saja” jawab Fandi.

Sarah kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya. Fandi semakin berdebar, dirapikan kain sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai celana dalam. Diteguknya air digelas. Agak lama Sarah keluar dari kamar dengan membawa kantung plastik hitam.

“Mau nonton yang mana?” tanyanya menyodorkan beberapa keping VCD sambil duduk kembali di samping Fandi.
Fandi menerimanya dan benar dugaannya itu VCD porno.
“Eh, ah yang mana sajalah” kata Fandi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali VCD-VCD itu.
“Yang ini saja, ada ceritanya” kata Sarah mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat TV.
Fandi mencoba menenangkan diri.
“Memang Teteh suka nonton yang beginian ya?” tanya Fandi memancing
“Ya kadang-kadang, kalau lagi suntuk” jawab Sarah sambil tertawa kecil
“Bapak juga?” tanya Fandi lagi
“Ngga lah, marah dia kalau tahu” kata Sarah kembali duduk setelah memencet tombol player.
Memang selama ini Sarah menonton film-film itu secara sembunyi-sembunyi dari suaminya yang keras dalam urusan moral.
“Bapak kan orangnya kolot” lanjut Sarah “dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!”

Fandi tertegun mendengar pengakuan Sarah tentang hal yang sangat rahasia itu. Fandi mulai faham rupanya perempuan ini kesepian dan bosan dengan perlakuan suaminya ditempat tidur. Dan mulai bisa menangkap maksud perempuan ini mengajaknya nonton film porno. Dalam hati ia bersorak girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum pernah dilakukannya.

Film sudah mulai, sepasang perempuan dan lelaki terlihat mengobrol mesra. Tapi Fandi tidak terlalu memperhatikan. Matanya justru melirik perempuan disebelahnya. Sarah duduk sambil mengangkat satu kakinya keatas kursi dengan tangannya ditumpangkan dilututnya yang terlipat, sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Fandi sudah tidak ragu lagi.

“Teteh kesepian ya?” Tanya Fandi sambil menatap perempuan itu Sarah balik menatap Fandi dengan pandangan berbinar dan mengangguk perlahan.
“Kamu mau tolong saya?” tanya Sarah sambil memegang tangan Fandi.
“Bagaimana dengan Bapak ?” tanya Fandi ragu-ragu tapi tahu maksud perempuan ini.
“Jangan sampai Bapak tahu” kata Sarah. “Itu bisa diatur” lanjut Sarah sambil mulai merapatkan tubuhnya.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost - Fandi tak mau lagi berpikir, segera direngkuhnya tubuh perempuan itu. Wajah mereka kini saling berhadapan, terlihat kerinduan dan hasrat yang bergelora dimata Sarah. Dan bibirnya yang merah merekah basah mengundang untuk di kecup. Tanpa menunggu lagi bibir Fandi segera melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu. Fandi semakin yakin bahwa perempuan ini haus akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya dibalas dengan penuh nafsu oleh Sarah.

Bahkan terkesan perempuan itu lebih berinisiatif dan agresif. Tangan Sarah memegang belakang kepala Fandi menekannya agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. Fandi mengimbangi ciuman itu dengan penuh gairah sambil mencoba merangsang perempuan itu lebih jauh, tangannya mulai merabai tubuh hangat Sarah. Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik perhatiannya, diusapnya perlahan mulai dari lutut yang halus lembut terus keatas menyusup kebalik dasternya.

Sarah bergetar ketika jemari Fandi menyentuh semakin dekat daerah pangkal pahanya. Tangan Fandi memang mulai merambah seputar selangkangan perempuan itu yang masih terbungkus celana dalam. Dengan ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka karena Sarah telah merenggangkan kedua pahanya. Dan rupanya Sarah telah semakin larut hasratnya dan ingin merasakan rabaan yang langsung pada selangkangannya.

Dengan sigap tanpa malu-malu ditariknya celana dalam itu, dibantu oleh Fandi dengan senang hati, sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang kenikmatan itu. Segera saja tangan Fandi merambahi kembali lembah hangat milik Sarah yang telah terbuka itu. Dirasakan bulu-bulu jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Fandi membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.Sarah makin mendesah ketika jemari Fandi mulai menyentuh bibir memeknya. Itulah sentuhan mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Sarah rasakan pada daerah kemaluannya.

Suaminya tidak pernah mau melakukan hal itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan atau rabaan yang cukup untuk merangsangnya. Biasanya hanya mencium dan meraba buah dadanya sekilas dan ketika batang kontolnya sudah tegang langsung dimasukan ke lubang memek Sarah. Bahkan ketika lubang memek itu masih kering, sehingga rasa sakitlah yang dirasakan Sarah.

Selama hampir delapan tahun menikah, Sarah belum pernah merasakan nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya dikendalikan dan diatur oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara apa yang dipakai, dan sebagainya. Totok suaminya yang berusia hampir empatpuluhlima tahun ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah memperhatikan keinginan istrinya. Apalagi ia menderita ejakulasi prematur. Sehingga sudah jarang frekuensinya, cepat pula keluarnya.

Soal teknik bercinta, jangan ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang istrinya berinisiatif. Baginya meraba kemaluan istri apalagi menciumnya adalah dosa. Melihat istri telanjang adalah saat memenuhi kewajiban suami istri di ranjang. Baginya bersenggama adalah memasukan batang kemaluannya yang tegang ke dalam kemaluan istri dengan tujuan mengeluarkan airmani didalam lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya istrinya puas atau tidak.

Sehingga selama bertahun-tahun, Sarah tidak lebih dari benda yang mati yang punya lubang buat membuang airmani suaminya bila tangkinya sudah penuh. Sarah sebagai perempuan, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu, cuma bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan dengan penuh fantasi.

Selama bertahun-tahun. Hanya kira-kira setahun ini Sarah bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang juga mengalami nasib hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab, saling curhat dan bersimpati. Dari wanita ini, Lilis namanya, Sarah mendapatkan film-film porno yang dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka sangat akrab karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari lelaki lain. Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan berdua sebagai pasangan lesbian.

Tetapi sebagai perempuan normal Sarah tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan itu. Dan kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai daerah sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu ditubuh Sarah. Seakan haus yang selama ini ada telah menemukan air yang dingin segar.

“Ah..terus Fan..” desahnya membara.

Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra. Fandi mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Sarah mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Sarah dapat meredam hasratnya. Tak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya semakin menggumpal.Malam ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah. Sejak Fandi kost dirumahnya, Sarah telah memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.

Malam ini Sarah tidak perduli lagi dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan.Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut Fandi mulai menyusuri leher jenjang Sarah yang selama ini tertutup rapat. Mulut Fandi menciumi leher jenjang yang lembut itu beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada Sarah, tapi tiba-tiba Fandi bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha Sarah yang mengangkang dimana bibir memeknya sedang dirabai jemari pemuda itu.Rupanya Fandi ingin memberikan rangsangan yang lebih lagi dan rupanya Sarah juga faham maksud Fandi.

Dengan berdebar dan antusias ditunggunya aksi Fandi lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan lebih lebar lagi mengangkangkan kedua kakinya. Sarah menunduk memperhatikan kepala Fandi dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya yang terbuka. Dilihatnya TV yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak kurang hotDihadapan Fandi selangkangan perempuan yang telah terkangkang bebas. Terlihat bulu jembut yang menghitam agak keriting menumbuhi lembah yang sempit diantara paha montok yang putih mulus.

Fandi menelan ludah melihat pemandangan yang indah itu. LFandia mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah dipandang. Kedua tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari lembah itu.Kedua tangan Fandi bergeser mendekati lubang memek itu untuk lebih menguakkannya
“Ahhh.!” Sarah mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost
Desahannya semakin menjadi ketika lidah Fandi mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat Sarah blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pinggulnya dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan yang belum pernah dirasakan tapi telah lama dihayalkan. Fandi terus melakukan jilatan yang nikmat itu dan tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi buah dada yang montok padat.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost - Rupanya Sarah sudah merasa semakin panas meskipun diluar hujan masih turun. Segera dibuka kimono dan dasternya, juga BH yang membungkus sepasang bukit kembar, sehingga perempuan yang sehari-hari selalu berbaju tertutup dan terlihat alim ini kini duduk telanjang bulat disofa dengan kedua kakinya mengangkang dimana seorang pemuda bersimpuh sedang menjilati memeknya. Mata Sarah merem melek menikmati jilatan lidah dan rabaan tangan Fandi. Hasrat yang telah lama dihayalkan kini mulai terwujud. Ia bertekad untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan yang selama ini disimpannya. Banyak hayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya, hasil dari pengamatannya menonton film-film porno.

Demikian juga dengan Fandi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya. Jilatan dan rabaan Fandi rupanya telah menaikkan nafsu Sarah makin tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Sarah yang belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Fandi agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Fandi yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.

“Ahhhduh..AAaaaHhhh….! Ahhh!!” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Fandi sempat tidak bisa bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah Sarah merapatkan kedua pahanya menjepit kepalanya. Beberapa saat Sarah menyenderkan kepalanya disandaran sofa dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali klimaks karena dicumbu lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang menjepit kepala Fandi kembali membuka sehingga Fandi dapat melepaskan diri. Muka Fandi basah bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari lubang kenikmatan Sarah.

Fandi bangkit berdiri sambil membuka kausnya yang digunakan untuk mengelap mukanya. Tubuhnya berkeringat. Dipandangi perempuan telanjang itu yang duduk mengangkang. Baru ini dapat diamati tubuh telanjang perempuan itu secara utuh.
“Hatur nuhun ya Fan” kata Sarah berterima kasih sambil membuka matanya sehFandis meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.

Dan matanya kembali berbinar ketika dilihatnya Fandi telah berdiri telanjang bulat dengan batang kontol mengacung keras. Batang kontol yang besar dan panjang. Jauh lebih besar dari punya suaminya. Ini untuk pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang bulat selain suaminya. Fandi mendekat dan meraih tangan Sarah, dan menariknya berdiri. Kemudian Fandi mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang perempuan itu lebih seksama.

“Kenapa sih?” tanya Sarah sambil senyum-senyum.
“Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup” jawab Fandi yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.

Ternyata benar yang sering diangankannya tentang apa yang ada dibalik baju tertutup yang selama ini dipakai Sarah, bahkan lebih indah dari yang dibayangkannya karena ini benar-benar nyata. Tubuh Sarah memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai dengan wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan proposional. Buah dadanya besar padat berisi, pinggangnya ramping dengan pinggul dan pantat yang montok serta sepasang kaki jenjang dengan paha yang padat berisi. Semuanya dibalut dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan sesuatu yang rimbun berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.

Pemandangan itu semakin memperkeras acungan batang kontol Fandi. Dan Sarah yang sudah terpesona dengan benda itu dari tadi segera meraih dan mengenggamnya. Sarah kembali duduk sambil tetap menggengam batang kontol itu. Fandi mengikuti dan tahu maksudnya. Ternyata perempuan ini penuh dengan fantasi yang hebat, pikirnya. Dengan mata berbinar diperhatikan batang kontol yang tegang dihadapannya. Kontol yang jauh lebih besar dan panjang dari punya suaminya.
Telah lama Sarah ingin merasakan mengulum kontol lelaki seperti yang dilihatnya difilm porno.

Dipandangnya otot tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala kontol yang mengkilap kecoklatan itu. Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi sehingga hasratnya makin menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan batang kontol yang telah basah itu dan dikulumnya. Fandi meringis nikmat diperlakukan begitu. Apalagi Sarah mulai melumati batang kontol didalam mulutnya dengan semakin bernafsu.

Sarah mencoba mempratekkan apa yang dilihatnya difilm. Ia tidak hanya menggunakan lidahnya tapi menggaruk batang kontol itu dengam giginya, membuat Fandi semakin meringis nikmat. Satu lagi ingin dirasakan Sarah adalah rasa air mani lelaki. Karena itu ia ingin merangsang Fandi agar pemuda itu orgasme dan menumpahkan cairan mani di mulutnya. Sarah yang selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya hingga terlibat hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi liar yang pernah ditontonnya di film.

Kini ia punya kesempatan untuk mewujudkannya. Tak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan semua atribut sebagai istri yang patuh dan saleh. Yang ada didalam benaknya adalah menuntaskan hasratnya.Fandi yang batang kontolnya dikulum sedemikian rupa semakin terangsang tinggi. Kuluman mulut Sarah meskipun baru untuk pertama kali melakukannya tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya. Hingga akhirnya.

“Ah Teh, sudah mau keluar nih” desis Fandi mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
Tapi Sarah yang memang mau merasakan semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan kulumannya. Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi, batang kontol itu menumpahkan cairan kenikmatan didalam mulut Sarah. Fandi meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Sarah semakin menguatkan kuluman bibirnya di kontol itu. Dirasakannya cairan hangat menyemprot didalam mulutnya, rasanya aneh sedikit tapi gurih. Enak menurutnya. Tanpa ragu Sarah semakin keras mengocok batang kontol itu dan dengan lahap ditelannya cairan yang muncrat dari lubang kontol Fandi, bahkan sampai tetes terakhir dengan menghisap batang kontol itu. Tanpa rasa jijik atau mual.

“Bagai mana rasanya Teh?” tanya Fandi. Ia kagum ada perempuan yang mau menelan air maninya dengan antusias.
“Enak, gurih” kata Sarah tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Sarah bangkit.
“Sebentar ya, saya buatkan minuman buat kamu” katanya sambil kedapur dengan hanya mengenakan kimono.

Fandi sambil telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar mandi membersihkan batang kontolnya sambil kencing. Setelah itu didapatinya Sarah di dapur membuatkan minuman.
Fandi mendekati dari belakang dan mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang menggantung bebas. Sarah menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi ketika kuduknya diciumi Fandi. Perlahan dirasakan batang kontol Fandi mulai bangkit lagi mengganjal dipantatnya. Sarah semakin mengelinjang ketika tangan Fandi yang satunya mulai merambahi selangkangannya.

“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak Sarah ketika ciuman mereka semakin larut. Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu.
Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.

Sarah mendorong tubuh Fandi keranjang dan jatuh celentang. Sarah juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusul Fandi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena Sarah mendorong kepala Fandi kebawah. Ia ingin Fandi mengerjai buahdadanya. Fandi menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar yang montok berisi itu. Sarah mendesah sambil mengerumus rambut Fandi yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil buahdadanya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan Fandi dengan lembut. Fandi merasakan buahdada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.

“Oh Fan! Geliin..terus akh!” Tangan Fandi yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan perempuan itu.
Sarah menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
“Ahh..terus sayang!” desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya.
Jemari Fandi dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat bibir lembut yang lembab.

Sarah semakin menggelinjang ketika ujung jari Fandi menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan tangan Fandi secara bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian yang haus seks itu. Sementara Sarah juga sangat menikmati jilatan dan rabaan pemuda itu.Beberapa lama kemudian Fandi mengambil inisiatif setelah puas merambahi sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Sarah dan berhenti di pusarnya.

Sarah menggelinjang ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu. Sarah rupanya tidak mau nganggur sendiri. Ditariknya pinggul Fandi kearah kepalanya. Fandi faham maksudnya. Dengan segera dikangkangi kepala Sarah diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal pahanya dengan batang kontol yang menegang keras diatas muka Sarah. Yang segera disambut kuluman Sarah dengan bernafsu. Fandi juga sudah menempatkan kepalanya diantara paha Sarah yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost - Sarah istri kesepian yang bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu yang sepertinya tak hFandis-hFandis untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Fandi pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan tapi baru kali ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda dari yang pernah dialami sebelumnya.

“Ooohhh! Fan, lakukanlah” desah Sarah mulai tak tahan menahan hasratnya. Fandi segera menghentikan jilatannya dan mengatur posisi. Sarah celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontol Fandi pada lubang memeknya yang telah semakin berdenyut.

Dadanya berdebar kencang, mengingatkannya pada malam pertama ketika untuk pertama kali diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuhbelas tahun waktu itu. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang kontol Totok merobek lubang kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air maninya.

Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda istrinya masih perawan.
Sarah tersentak dari mimpi buruknya ketika terasa benda hangat menyentuh bibir memeknya. Direngkuhnya tubuh Fandi ketika perlahan batang kontol yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.

“Akh! enak Fan!” desahnya. Tangannya menekan pinggul Fandi agar batang kontol pemuda itu masuk seluruhnya.
Fandi juga merasakan nikmat. Memek Sarah terasa sempit dan seret. Fandi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Sarah. Keduanya terus berpacu menggapai nikmat.

“Ayo Fan geyol terusss!” desah Sarah makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan. Fandi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam memek Sarah.
“Oh..Fan !”jerit Sarah nkmat setiap kali Fandi melakukannya.Terasa batang kontol itu menyodok dasar lubang memeknya yang terdalam.

Semakin sering Fandi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Sarah sehingga pada hentakan yang sekian Sarah merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Fandi agar hujaman bantang kontol itu semakin dalam. Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.

“Ahk..! Ahduh akhh!” teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan lelaki.

Sangat nikmat dirasakan Sarah. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Fandi yang belum keluar terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Sarah kembali berusaha mengimbangi.

Diangkat kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga memeknya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman kontol Fandi semakin dalam. Fandi yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan posisi Sarah seperti itu. Demikian juga dengan Sarah, perlahan kenikmatan puncak yang belum turun benar naik lagi.Sarah mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundak Fandi, sehingga selangkangannya lebih terangkat.

Fandi memeluk kedua kaki Sarah, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan memek Sarah lebih terasa sehingga gesekan batang kontolnya menjadi semakin nikmat. Fandi semakin menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat dirasakan.
“Ahhh” Fandi mendesah nikmat ketika dari batang kontolnya menyembur cairan kenikmatannya.
Dikocoknya terus batang kontol itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan dengan itu Sarah rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.

“Akhh!!” jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut.
Tubuh Fandi ambruk diatas tubuh Sarah. Keduanya saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.

“Makasih ya Fan, makasih” kata Sarah terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu.
Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

Cerita Seks Rayuan Ibu Kost - Tak sampai 15 menit mereka saling berdekapan ketika dirasakan Fandi, batang kontolnya yang telah lepas dari lubang memek Sarah mulai dirabai dan diremas kembali oleh tangan Sarah. Rupanya perempuan ini sudah ingin lagi. Fandi tersenyum dalam hati, lembur nih ini malam! Memang Sarah sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta sebanyak mungkin dengan Fandi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi yang selama ini cuma diangankannya.

Dan malam itu mereka melewati malam panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat berkali-kali sampai pagi.

Fandi bangun ketika dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malam dengan Sarah. Dilihatnya sudah jam 10. Badannya terasa segar meskipun sepanjang malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Sarah yang ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka dengan sebentar saja istirahat.

Fandi selalu ingat setiap dua atau tiga ronde, Sarah selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata sangat berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang haus sex itu berkali-kali. Fandi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi malam. Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut tapi ternyata sangat ganas di Ranjang.

Demikian ceritnya, dan semenjak kejadian itu ngeseks bersama the Sarah sering kamilakukan jika ada waktu dan tempat yang mendukung